Selasa, 08 Oktober 2013

Marak Terjadi Kejahatan, Warga Jakarta Khawatir Air Keras Dijual Secara Bebas

Penjualan bebas air keras mendapat sorotan. Banyak kasus penganiayaan yang menggunakan cairan berbahaya ini.



Seorang pelajar SMK Boedi Utomo, RN alias Tompel (18), menyiramkan air keras ke penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol dengan alasan balas dendam perihal tawuran pelajar. Akibatnya 13 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu, perbuatan yang sama juga dilakukan oleh Riki Halim Levin (23). Dia tega menyiramkan air keras ke mantan kekasihnya, Lynia Davega (19). Akibatnya korban mengalami luka di bagian wajah, dada sebelah kanan, kedua tangan, paha kanan, dan tungkai kaki kanan.

Fenomena penjualan air keras di Jakarta sangat terbuka. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya toko bahan kimia yang menjualnya secara bebas. Warga pun khawatir penyalahgunaan air keras terus terjadi.

"Dijualnya per jerigen, tapi nggak tahu yang jenis apa. Sekitar Rp 20.000, sampai Rp 25.000 kalau nggak salah. Ya memang bebas dijual selama ini, ya soalnya nggak ada yang ngatur," kata Usep saat ditemui merdeka.com di Kampung Pulo, Selasa (8/10).

Usep pun juga menilai, alangkah baiknya jika penjualan air keras harus dikontrol dan memakai perizinan. Sebab, Usep pun mengetahui kasus baru yang dilakukan Tompel pelajar SMK Boedi Utomo, yang berani menyiramkan air keras ke bus.

"Harusnya sekolah juga ngontrol kan. Misal aja gini dah, kalau sekolah mau beli air keras untuk penelitian harusnya dari pihak sekolah yang beli bukan muridnya, kan ada surat resmi. Bisa aja lho siswa beli air keras ngaku sama penjual buat pelajaran tapi ternyata buat tawuran," ujarnya lagi.

Sementara itu, Steven (27) warga Cipinang mengatakan bahwa kemungkinan saat ini toko-toko bahan kimia mulai membatasi penjualan air keras. Sebab, tak menutup kemungkinan jika polisi dan pihak-pihak terkait mulai melakukan pengecekan ke toko-toko yang masih menjual air keras secara bebas.

"Toko di Jatinegara itu ada biasanya, kalau mereka ngaku udah enggak jual ya bohong. Kali aja mereka takut karena polisi mulai sweeping gara-gara ada kasus kemarin itu, siram-siram air keras sembarangan," imbuhnya.

Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar